Pelapis dinding 3D menjadi pendukung keindahan sebuah bangunan. Keindahan suatu bangunan baik itu rumah, kantor, kafe, maupun tempat lainnya akan mampu memberikan daya pikat bagi semua orang. Baik itu keindahan eksterior maupun interior dalam bangunan. Salah satu komponen yang dapat dimodifikasi untuk mendapatkan kesan estetika adalah dinding. Misalnya, dengan pengaplikasian pelapis dinding 3D yang memiliki variasi jenis.
Baca Juga: Inspirasi Desain Interior Kantor Ala Mosaicart yang Bikin Semangat Kerja
Pelapis dinding merupakan lembaran papan yang memiliki motif dan tekstur. Sedangkan, 3D berarti menunjukkan dimensi dari papan tersebut yang timbul sehingga menunjukkan kesan tegas pada dinding suatu bangunan.
Papan bermotif 3D tersebut akan memberikan kesan yang lebih segar terhadap suatu bangunan daripada bangunan dengan dinding yang hanya menampilkan motif dan tekstur solid. Lalu, apakah sajakah jenis-jenis dari pelapis dinding 3D? Simak pada penjelasan berikut ini.
Berdasarkan bahan penyusunnya, jenis-jenis pelapis dinding 3D, yaitu.
Kayu merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah bangunan. Namun, saat ini kayu dikembangkan menjadi salah satu bahan dasar dari pelapis dinding untuk mempercantik tampilan dinding. Aksen garis-garis alami yang terdapat pada kayu mampu menambah kesan estetika pada dinding.
Selain itu, pelapis dinding 3D berbahan dasar kayu juga memberikan kesan natural pada dinding. Papan dinding jenis ini biasanya diaplikasikan pada ruang tamu, ruang keluarga, ruang kerja, maupun bagian depan sebuah bangunan.
Gypsum menjadi salah satu komponen dasar dari pelapis dinding 3D dengan berbagai macam corak. Terdapat berbagai jenis pilihan motif yang dapat diaplikasikan pada gypsum sebagai pelapis dinding . Beberapa motif yang digunakan yaitu motif garis horizontal dan vertikal, garis lengkung, maupun bentuk geometri.
Jenis pelapis dinding ini cocok digunakan pada berbagai ruang baik itu di rumah, kantor, maupun di tempat lainnya. Hasil seni yang ditunjukkan mampu menambah kesan glamour pada suatu ruangan. Bahan ini juga memiliki kelebihan yakni fleksibel dan ringan.
Bahan dasar untuk pelapis dinding berikutnya adalah keramik. Bahan ini tidak hanya digunakan sebagai penambah estetika pada ubin tetapi juga pada dinding. Tentunya, keramik yang digunakan bukan keramik polos melainkan keramik bermotif, seperti gelombang dan corak lainnya. Hal tersebut dapat menambah daya tarik dari suatu ruangan terutama bagian dinding, yang umumnya hanya berupa dinding bercat.
Selain itu, terdapat variasi pilihan warna dari pelapis dinding tersebut. Keuntungan penggunaan papan dinding berbahan dasar keramik ini adalah tidak mudah kotor dan terdapat efek mengkilap.
Fiber merupakan salah satu bahan pelapis dinding 3D yang memiliki karakteristik hampir sama dengan gypsum. Umumnya, fiber semen menjadi alternatif dari penggunaan gypsum. Perbedaan antara kedua bahan tersebut yaitu fiber semen memiliki bobot yang lebih berat daripada gypsum akan tetapi ketebalannya sama.
Pelapis dinding 3D dari kaca umumnya memiliki ukuran sekitar 4 hingga 6 inci dengan jenis kaca tempered atau anti retak. Penggunaan jenis kaca tersebut dikarenakan memiliki kekuatan lebih besar atau kemampuan pecah lebih kecil daripada jenis kaca lainnya. Namun, pada pelapis dinding jenis ini konsumen tidak dapat leluasa untuk memberikan warna sehingga perpaduan gradasi warna ketersediaannya terbatas.
Estetika dari dinding suatu bangunan juga dapat diperoleh dari pemasangan Mosaicart dengan desain yang cantik dan elegan. Komponen ini merupakan jenis pelapis dinding 3D premium yang mampu menambah unsur mewah dan unik pada dinding baik di bagian eksterior maupun interior. Mosaicart tersusun dari konkret beton yang kuat dan tahan terhadap cuaca sehingga dapat diaplikasikan secara outdoor.